Pebandingan Karya Sastra Lama Klasik
dan Modern:
Sastra Lama
a. Puisi berbentuk terikat dan kaku
b. Prosa lama statis (sesuai dengan keadaan masyarakat
lama yang mengalami perubahan lambat)
c. Istana sentris (cerita berkisah tentang kerajaan
atau keluarga raja)
d. Prosa hampir seluruhnya berbentuk hikayat atau
dongeng. Pembaca dibawa ke alam khayal.
e. Dipengaruhi oleh kesusastraan Hindu dan Arab
f. Pengarangtiya tidak diketahui (anonim)
Sastra Modern
a. Puisi bersifat bebas, baik bentuk maupun isinya
b. Prosa baru dinamis (selalu berubah dengan
perkembangan masyarakat)
c. Masyarakat sentris (mengambil bahan dan kehidupan
sehari-hari)
d. Karya sastra (puisi, novel, cerpen, drama)
berdasarkan dunia nyata.
e. Dipengaruhi oleh kesusastraan Barat
f. Pengarangnya diketahui dengan jelas
Sastra Lama
Mursal Esten
(1978 : 9) Sastra atau Kesusastraan adalah
pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan
manusia. (dan masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan memiliki efek yang
positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan).
Sastra dibagi
menjadi 2 yaitu Prosa dan Puisi, Prosa adalah karya sastra yang tidak terikat
sedangkan Puisi adalah karya sastra yang terikat dengan kaidah dan aturan
tertentu. Contoh karya Sastra Puisi yaitu Puisi, Pantun, dan Syair
sedangkan contoh karya sastra Prosa yaitu Novel, Cerita/Cerpen, dan Drama.
Cakupan Sastra
lama meliputi: puisi lama (mantra, pantun, syair, gurindam, seloka,bidal atau
peribahasa,talibun,karmina), prosa lama (mithe, legenda, fable, sage,
parable/dongeng jenaka, hikayat, cerita berbingkai, tambo/sejarah, epos,cerita
pelipur lara, dsb).
Sastra lama
memiliki banyak relevansi dengan kehidupan kita masa kini.Sastra lama merupakan
kekayaan kebudaya bangsa. Sastra lama penuh akan nasihat-nasihat dan
contoh-contoh tentang kebaikan budi.
Contoh dari sastra lama yang mengandung kebaikan adalah hikayat para
nabi (Nabi Nuh, Adam,dsb), pantun nasihat, peribahasa, fabel, dan masih banyak
yang lainnya yang pada masa itu ikut membentuk kepribadian dan karakter para
pembaca. Sastra lama juga dapat berperan dan ikut berkontribusi dalam Ilmu
Sastra dan Ilmu Bahasa kita.
Karya sastra
lama syarat akan pendidikan karakter sebagai contohnya adalah Bidal:
Ilmu yang tiada diamalkan seperti pohon tiada berbuah.
Pesan bidal
diatas adalah supaya setiap orang mau mengamalkan dan mengembangkan ilmu
sehingga dapat berguna bagi diri sendiri maupun orang lain.
Contoh yang
lainnya:
“HIKAYAT
PATANI”
Alkisah
terdapat suatu kerajaan yang di kuasai oleh raja Paya Tu Kerub Mahajana.Setelah
raja tersebut meninggal, ia dikantikan anaknya, yaitu Paya Tu Naqpa. Paya Tu
Naqpa adalah seseorang raja yang suka berburu. Suatu hari ia mendengar berita
bahwa daerah tepi laut mempunyai banyak binatang untuk diburu. Lalu Paya tu
Naqpa pun pergi kedaerah sana dengan beberapa hulubalangnya untuk berburu.
Namun, tak ada satupun bnatang yang nampak oleh rombongan raja tersebut.
Kemudian dua
jam lamanya,anjing rombongan tersebut menggonggong, lalu raja bertanya tanya
apa yang di gonggong oleh anjing itu. Ternyata adalah rusa putih yang gilang
gemilang warnanya. Tetapi rusa itu berlari kesuatu arah dan hilanglah rusa
tersebut. Rombongan raja pun berusaha mengejar tetapi tak ada rusa yang dicari,
namun raja bertemu dengan sebuah rumah sepasang suami istri. Lalu si lelaki
tersebut menceritakan asal muasal tempat yang ada rusa putihnya tersebut.
Setelah mendengar cerita si lelaki, raja pun tertarik untuk memindahkan
negrinya kesana, selama dua bulan, selesailah negeri tersebut, dan dinamakan,
Patani Darussalam. Yang berarti negeri yang sejahtera. Beberapa tahun lamanya
Paya Tu Naqpa bertahta, datang lah suatu penyakit berat yang menyerangnya. Tak
ada satu tabib pun yang dapat mengobatinya. Lalu raja pun mengeluarkan pengumuman
melalui anak buahnya, yaitu siapa yang bisa mengobati penyakit raja , maka
iaakan diambil sebagai menantu. Tak lama kemudian, datanglah Syekh Sa’id untuk
menyembuhkan raja, tetapi dengan syarat raja akan menganut agama Islam jika
raja sembuh.Lalu raja pun menerima perjanjian tersebut. Tujuh hari lamanya raja
di obati, maka penyakit rajapun hilang, tetapi ia melanggar janji nya kepada
Syekh Sa’id, raja enggan memeluk agama Islam. Setelah dua tahun lamanya,
ternyata penyakit raja datang lagi, lalu raja meminta Syekh Sa’id untuk
mengobatinya,dan raja berkata akan sungguh sungguh melaksanakan janji nya, lalu
dengan kemuliaan hati Syekh Sa’id mengobati raja tersebut. Setelah dua bulan,
sembuhlahpenyakit raja tersebut. Tetapi lagi lagi raja melanggar janjinya itu.
Setahun sesudah itu, raja didatangi sakit itu lagi, bahkan lebih parah, raja
pun memanggil Syekh Sa’id untuk mengobatinya, tetapi Syekh Sa’id ingin
benar-benar raja menepati janjinnya itu, jikalau tidak,raja tidak akan diobati
lagi oleh Syekh Sa’id tersebut. Setelah dua puluh hari lamanya, makasembuhlah
penyakit raja tersebut.Lalu kemudian , raja pun memanggil Syekh Sa’id untuk
mengajarkan untuk masuk Islam.Lalu raja diajarkan membaca kalimat syahadat,
lalu Syekh Sa’id mengganti nama raja dengansultan Ismail Syah Zilullah
FiI’alam. Lalu ketiga anaknya pun berganti nama pula agar makin terasa sempurna
ke Islamannya. Kemudian raja menghadiahi Syekh Sa’id dengan harta yang banyak,
namun Syekh Sa’id tak mau dan meminta untuk pulang ke negri pasai nya.
Pesan
yang ingin disampaikan adalah agar kita menepati janji, jangan seperti raja
yang harus sakit berulang kali terlebih dahulu. Pesan kedua adalah menolong
tanpa pamrih seperti yang dilakukan Syekh Sa’id.
Zaman sekarang ini sastra lama mulai
perlahan menghilang. Hal itu merupakan kerugian besar karena sastra lamu
merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa yang memiliki nilai-nilai
pendidikan yang tinggi. Kita sebagai warga negara Indonesia, sebagai ahli waris
kebudayaan Indonesia harus melestarikan sastra lama agar tidak ditinggalkan.
Cara yang dapat kita gunakan adalah dengan bercerita kepada anak-anak kita
kelak, mengadakan lomba/kompetensi sastra lama, menceritakannya kepada anak
didik dan masih banyak cara lain seperti menulis pada blog-blog online sehingga
dapat dibaca kalangan luas.
sastra baru
Kategori : Andrea
Hirata, Laskar
Pelangi, Novel
Indonesia, Tetralogi
Laskar Pelangi
Novel berjudul Laskar Pelangi ini adalah novel pertama dari serangkaian tetralogi milik Andrea Hirata. Buku lanjutan Laskar Pelangi ini, berturut-turut adalah Sang Pemimpi, Endesor. serta Maryamah Karpov. Laskar Pelangi sendiri telah menjadi buku sastra terlaris sepanjang sejarah perbukuan di Indonesia. Dan perkembangan terakhirnya, novel apik ini telah diterbitkan di berbagai benua dalam berbagai bahasa. Apa yang menarik dari novel Laskar Pelangi ini?
Secara garis bersar, novel ini bercerita kehidupan kanak-kanak beberapa bocah di Belitong. Andrea Hirata memulainya dengan kisah miris dunia pendidikan di Indonesia dimana sebuah sekolah yang keurangan murid hendak ditutup. Sekolah tersebut adalah SD Muhammadiyah di Gantung Belitung Timur. Namun, karena murid yang terdaftar genap 10, sekolah dengan bangunan seadanyatersebut tetap diijinkan beraktifitas seperti biasanya. Ke-sepuluh murid tersebut adalah para laskar pelangi. Nama yang diberikan guru mereka bernama Bu Mus, oleh karena kegemaran mereka terhadap pelangi. Siapa saja mereka?
Tokoh dalam novel ini adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Borek, Trapani, dan juga Harun. Mereka adalah sahabat yang kisahnya memesona dunia lewat tangan dingin sang penulis. Buku laskar pelangi bercerita keseharian mereka di sekolah dan di lingkungan sosial. Mereka adalah anak-anak desa dengan tekad luar biasa. Perjalanan mereka dipenuhi kejadian yang tak terduga. Secara perlahan mereka menemukan keunggulan ddalam diri dan persahabatan. Ini mungkin yang menjadi titik fokus Andrea Hirata. Ia juga piawai menyisip komedi dalam kisah ini.
Sudut pandang bercerita dalam novel ini menggunakan orang pertama yakni “aku”. Aku sendiri adalah si Ikal. Ia anak yang pandai meski berada di urutan kedua setelah Lintang, bocah terpandai di dalam kelas mereka. Si Ikal ini menaruh minat yang besar pada sastra. Hal ini terlihat dari kegemarannya menulis puisi. Lain lagi dengan tokoh Lintang. Ia digambarkan sebagai anak yang sangat jenius. Orangtuanya seorang nelayan, yang miskin dan hanya tidak memiliki perahu. Mereka memiliki keluarga dalam jumlah yang melimpah, 14 kepala. Lintang sangat suka matematika. Namun, cita-citanya menjadi seorang ahli matematika harus terpangkas dengan tuntutan membantu orangtua menafkahi keluarga. Terlebih saat ayahnya meninggal.
Tokoh lainnya adalah Sahara. Ia merupakan anak
perempuan satu-satunya dalam cerita ini. Ia berpendirian kuat dan cenderung
keras kepala. Sementara itu, Mahar, ia digambarkan bertubuh ceking dan
mencintai seni. Ia suka menyanyi dan gemar pada okultisme. Tokoh berikutnya
adalah A kiong. Dari namanya sangat jelas kalau ia merupakan keturunan
Tionghoa. Ia sangat menyukai Mahar dan mengikutinya kemanapun. Ia digambarkan
tak rupawan tetapi hatinya “tampan”.
Lanjut ke Syahdan. Perangainya ceria meski ia tak
pernah menonjol dalam kelas. Sementara itu Kucai, adalah tokoh dalam cerita
yang didaulat menjadi ketua kelas. Ia digambarkan menderita penyakit rabun jauh
sebab ia kekurangan gizi. Borek, Trapani dan Harun adalah anggota laskar`
pelangi yang terakhir. Borek digambarkan sebagai anak yang terobsesi dengan
otot. Ia ingin menjadi lelaki yang paling macho. Trapani, ia tampan dan pandai.
Ia lengket dengan sang ibu. Terakhir, Harun. Ia istimewa sebab ia berbeda
dengan anak-anak lainnya. Ia mengalami keterbelakangan mental. Namun menurut
beberapa orang, tokoh Harun ini digambarkan dengan cukup manis sehingga banyak
yang jatuh cinta pada sosoknya.
Novel laskar pelangi berkisah perjuangan hidup kesepuluh anak ini menghidupkan cita-cita di antara kehidupan mereka yang berat. Ada dinamika di dalamnya. Manis meski berat. Kisah khas anak-anak yang memandang dunia dengan ambisi yang sederhana. Andrea Hirata, meski banyak dihujat sebab mengklaim cerita ini nyata, memang terkesan berlebihan dalam beberapa hal. Namun toh, sebagai novel pembangun, Laskar Pelangi berhasil merubah secuil dunia pendidikan kita, merecharge semangat mereka yang lain untuk meraih ilmu.
Novel laskar pelangi berkisah perjuangan hidup kesepuluh anak ini menghidupkan cita-cita di antara kehidupan mereka yang berat. Ada dinamika di dalamnya. Manis meski berat. Kisah khas anak-anak yang memandang dunia dengan ambisi yang sederhana. Andrea Hirata, meski banyak dihujat sebab mengklaim cerita ini nyata, memang terkesan berlebihan dalam beberapa hal. Namun toh, sebagai novel pembangun, Laskar Pelangi berhasil merubah secuil dunia pendidikan kita, merecharge semangat mereka yang lain untuk meraih ilmu.
Sumber:
http://sinopsisnovelku.blogspot.com/2013/02/sinopsis-novel-laskar-pelangi.html
http://elsamaia.blogspot.com/2013/01/contoh-karya-tulis-sastra.html